Selasa, 22 Juni 2010

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part10)

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Nabila langsung menuju kerumah Romeo untuk memberitahukan semuanya.
Ketika sampai dirumah Romeo, Nabila sejenak terdiam didepan gerbang rumah Romeo. Ia merasa rumah romeo itu tidak berpenghuni. Lalu seseorang lewat dan melihat Nabila yang sedang berdiri di depan gerbang rumah Romeo, lalu orang tersebut menghampiri nabila ..
(..) : cari siapa neng ?
Nabila : oh maaf pa, saya mau cari romeo pemilik rumah ini !
(..) : neng temennya romeo ?
Nabila : iya pak, saya nabila sahabatnya romeo.
(..) : baguslah neng, neng secepatnya datang karena belakangan ini romeo tidak pernah keluar rumah.
Nabila : kalau boleh tau emang ada masalah apa ya pak ?
(..) : jadi neng belum tau masalah yang dialami oleh keluarganya romeo ?
Nabila : belum pak, soalnya romeo gak pernah cerita sama saya ..
(..) : jadi gini neng, sudah setahun terakhir ini orang tua romeo sibuk mementingkan urusan mereka masing-masing, dan belakangan ini denger-denger orang tua romeo akan bercerai karena mereka sudah memiliki pasangan masing-masing. Dan kabarnya mereka tidak ingin romeo ikut bersama mereka. Jadi romeo hanya diberikan fasilitas untuk dirinya sendiri saja oleh kedua orang tuanya.
Nabila : ya tuhan, seberat itukah masalah yang dialami romeo ? kenapa sebelumnya dia tidak pernah menceritakan masalahnya kepadaku ?
(..) : ya sudah, bapak mau ada perlu dulu. jika neng mau bertemu romeo, masuk aja kerumahnya, di situ ada pembantunya kok !
Nabila : baiklah, terima kasih paa atas informasi yang telah bapak sampaikan tadi :)
(..) : ya sama-sama ! mari neng ..
Nabila : ya pak ..
-bersambung-

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part9)

Sambil membawa berkas-berkas tersebut Nabila langsung mencari kedua orang tuanya untuk menanyakan tentang hal tersebut.
Ketika Nabila bertemu dengan mama papanya diruang keluarga, orang tua Nabilapun langsung kaget melihat sikap Nabila yang aneh itu.
Mama : bila, apa yang terjadi ? kenapa kamu menangis ?
Nabila : sebaiknya kalian berdua jujur tentang semua yang telah terjadi ! gak usah banyak sandiwara lagi deh !! (sentak nabila)
Mama : maksud kamu apa sayang ? mama gak ngerti sama perkataan kamu itu..
Nabila : bila tau mah, pah.. selama ini sakit yang sering nabila keluhkan itu bukan hanya kecapean atau kurang darah seperti apa yang kalian katakan kepada nabila selama ini. Tapi penyakit bila yang sebenarnya adah penyakit kanker otak kan ? bahkan tanpa bila ketahui penyakit ini telah bersarang di tubuh nabila hingga stadium akhir (menangis).. Kenapa kalian tidak pernah mengatakan tentang hal ini kepada bila ? kalian berdua itu egois, hanya mementingkan perasaan kalian sendiri. mama dan papa jahat !! (sentak bila)
Papa : kami bedua minta maaf sayang, karena selama ini mama & papa tidak pernah memberitahukan penyakitmu yang sebenarnya kepada kamu, karena kita berdua takut jika nanti kamu tau tentang semua ini nabila akan selalu sedih dan terbebani dengan penyakit nabila..
Nabila : pah, mah apa kemungkinan hidup nabila ini tidak akan lama lagi ? (masih menangis)
Mama : semua itu rahasia tuhan sayang. Seberapa pendekpun umur kamu, kamu tetaplah anak kami yang sealu kami sayangi sampai kapanpun ! (ikutan nagis)
Nabila : terima kasih mah, pah nabila juga sayang banget sama kalian..(sambil memeluk mama papanya)
Mama : oh iya.. dua hari lagi kan kamu sweet 17 ya sayang ? kamu mau kado apa dari kami berdua ?
Nabila : tidak perlu repot-repot mah pah.. kebahagiaan kalian berdua itu sudah menjadi kado terindah bagi nabila !
-bersambung-

Jumat, 18 Juni 2010

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part8)

Semenjak itu Nabila menjadi anak yang ceria dan sering tersenyum juga tertawa lepas, tapi semua itu hanya bersifat sementara. Sudah seminggu ini Nabila tidak pernah melihat sosok Romeo lagi di sekolah. Nabila sudah berusaha menanyakan keadaan Romeo kepada teman sekelasnya, tapi tidak ada yang tau tentang keberadaan Romeo. Ketika Nabila menanyakan alamat rumah serta no telfon romeo kepada teman sekelasnya, mereka tidak ada yang mengetahuinya. Dan ada salah satu orang yang mengatakan kepada Nabila bahwa semua identitas tentang siswa itu ada pada wali kelas, dan itupun tidak akan mungkin di bocorkan kepada siapapun kecuali pihak keluarga yang bersangkutan mengizinkan untuk memberitahukan hal itu.
Semua itu tidak menjadi masalah bagi Nabila, dia tetap bertekad agar secepatnya bisa menemui Romeo.
Disaat waktu pulang sekolah, ketika semua orang pulang, Nabila diam-diam masuk ke dalam kantor guru dan menghampiri meja wali kelas Romeo, disitulah Nabila mulai mencari berkas-berkas tentang Romeo di meja wali kelasnya. Beberapa saat kemudian Nabila akhirnya berhasil menemukan berkas-berkas tentang Romeo, dan ia langsung bergegas meninggalkan kantor secebatnya.
Sesampainya dirumah, Nabila langsung merencanakan niatnya bahwa besok ia akan menemui Romeo kerumahnya. Tapi sebelumnya ia akan membuat sesuatu hal yang ingin dibuatnya sendiri untuk Romeo nanti. Nabila memutuskan untuk membuat kue, Nabila pun langsung memanggil mamahnya untuk meminjam buku resep kue. Ketika Nabila masuk kekamar mamahnya, ia melihat berkas-berkas RS yang tercantum nama Nabila sebagai pasien dokter pribadinya, bahwa selama ini Nabila mengidap penyakit Leukimia (kenker otak stadium akhir). Nabila langsung kaget ketika melihat berkas tersebut. dan air matapun tak henti-hentinya bercucuran setelah melihat berkas tersebut.
-bersambung-

Kamis, 17 Juni 2010

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part7)

Tiba-tiba Nabila melihat Rangga yang sedang dudung berduaan dengan Renata (ketua chearleadrs) yang berada di kelas Renata. Kepala Renata bersender di bahu Rangga dan tangan mereka berdua merekat kuat. Seketika nabila berhenti di depan jendela keles Renata sambil melihat Rangga dan Renata yang sedang bermesraan di kelas itu. Wajah Nabila langsung berubah pucat dan Nabila langsung lari dengan perasaan yang penuh dengan kekecewaan.
Romeo menoleh kebelakang, dan dia kaget melihat Nabila yang lari sambil menangis itu. Romeopun langsung bergegas pergi dan mengejar Nabila. Ketika Romeo berada di depan kelas Renata dan ia melihat apa yang telah Nabila lihat tadi. Sekarang Romeo sudah memahami apa yang telah dirasakan oleh Nabila. Dia langsung menghampiri Nabila di kelasnya. Tak henti-hentinya air mata yang terus mengalir pada mata Nabila.
Romeo : maaf ya bil ? ini semua salah aku.. jika saja aku tidak membujukmu untuk bertemu dengan Rangga, mungkin kamu tidak akan melihat kejadian tadi. (dengan wajah penuh penyesalan)
Nabila langsung bangkit dan memeluk Romeo dan berkata ..
Nabila : aku mengucapkan banyak terima kasih sama kamu rom. Berkat kamu aku sudah mengetahi tentang hal ini, jika aku tidak pernah tau tentang kejadian tadi, mungkin aku selamanya akan selalu berharap dan berharap untuk mencintai Rangga. Hati aku emang sakit rom, tapi aku akan lebih sakit hati lagi jika selamanya aku tak mengetahui kejadian ini. Perlahan lahan aku akan belajar melupakan rangga dan aku akan belajar untuk lebih memahami arti penting hidup ini.
Romeo : nah gitu dong bil senyum, aku lebih seneng liat kamu tersenyum manis gini di banding melihat kamu berdiam diri dengan wajah kaku.
-bersambung-

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part6)

Nabila lalu mencurahkan isi hatinya kepada Romeo, dari masalah kecil hingga besar. Hingga serentak Romeo kaget mendengar salah satu curhatan Nabila ..
Romeo : jadi ternyata selama ini kamu menyukai Rangga ketua osis itu ?
Nabila : sstt.. jangan kenceng-kenceng dong ngomongnya ! iya begitulah, emang aneh gitu ?
Romeo : gak juga sih, terus kamu sebelumnya udah pernah menyatakan perasaanmu itu belum kepada rangga ?
Nabila : sampai saat ini aku gak berani untuk menyatakan perasaanku ini, aku hanya memendam perasaanku yang tak akan terwujud ini sendirian. Sudahlah ! gak usah bahas masalah itu lagi. itu semua hanya hayalanku saja kok !
Romeo : lho.. kok gitu bil ? kamu jangan negative thinking dulu dong ! masa sih belom-belom udah nyerah duluan ? walaupun jika nantinya kamu ditolak sekalipun, seengganya kamu udah gak terbebani sama perasaan kamu yang selama ini kamu pendam kan ?
Nabila : tapi aku gak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan ini rom.
Romeo : baiklah, kalau begitu bagaimana jika aku bantu bicara dengan rangga ? mungkin sesama pria akan lebih mengerti. Tapi kamu juga harus ikut denganku, sebab masalah ini kan berkaitan denganmu !
Nabila : baiklah aku akan menuruti perkataanmu ..
Romeo : setelah pulang sekolah, nanti aku akan kekelasmu bil !
Nabila : baik..
Bel yang menandakan semua pelajaran telah berakhirpun berbunyi. Romeo sudah menunggu Nabila di depan kelasnya, tak lama kemudian Nabila keluar dari kelasnya dan menghampiri Romeo.
Romeo : sudah siapkan ?
Nabila : sumpah rom aku nervest banget ! seluruh tubuhku gemetaran, keringat dingin bercucuran ditubuhku. Aku gak bisa ngomong apa-apa rom !
Romeo : tenanglah.. ada aku disini ! aku kan sebelumnya udah pernah bilang ke kamu kalau aku akan membantu kamu untuk bicara dengan rangga.
Nabila : thanks ya rom ?
Romeo : iya sama-sama !
-bersambung-

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part5)

Romeo kembali bertanya pada Nabila ..
Romeo : selama ini jika kamu punya masalah kamu curhat sama siapa ?
Nabila : aku jarang curhat-curhat gitu, apalagi menyangkut masalah pribada.. engga deh !!
Romeo : emang gak sakit tuh kalo lama kelamaan disempen dalam hati terus menerus ?
Nabila : iya sih, tapi lama-lama sakitnya juga ilang kok !
Romeo : kenapa kamu gak kefikiran untuk nulis ungkapan perasaan kamu dibuku diary aja bil ?
dengan begitu akan ada perasaan sedikit lega dari sebelumnya .
Nabila : buat apa aku mencurahkan isi hatiku sama benda mati ? itu sih sama aja aku curhat sama tembok !
Romeo : ya sudah sekarang kan kamu sudah mempunyai sahabat, jadi jika nanti kamu punya masalah kamu ceritakan semuanya kepadaku & kita akan mencari solusinya bersama-sama. Bagaimana bil ?
Nabila : TIDAK !! aku gak mau dikasihani oleh orang lain, lagian aku udah terbiasa untuk memendam masalahku sendiri kok . (sentak nabila)
Romeo : aku gak bermaksud seperti itu bil, aku hanya ingin membantu kamu untuk menyelesaikan masalahmu. Sahabat itu kan harus merasakan suka & duka bersama. Jika kamu gak mau terbuka denganku, berarti kamu tidak menganggapku sebagai seorang sahabat ?
Nabila : maaf rom, aku gak bermaksud seperti itu. Baiklah aku akan menceritakan masalahku kepadamu !
-bersambung-

Senin, 14 Juni 2010

Sahabat yang Pertama dan Terakhir (part4)

Keesokan harinya Romeo kembali mendekati nabila dan berkata sama seperti sebelumnya. Tapi kali ini sikap Nabila tidak lagi sinis terhadap Romeo. dia berkata ..
Nabila : romeo, aku senang kamu mau menjadi temanku . Maafkan aku ya ? jika sebelumnya sikap aku kurang baik sama kamu .
"Romeo kaget sekaligus gembira saat mendengar apa yang telah Nabila katakan tadi, dia pun berkata.."
Romeo : jadi kamu udah gak marah lagi sama aku ? dan kamu bersedia jadi temenku bil ?( nabila mengangguk)..
"Romeo pun tersenyumdan tak henti-hentinya ia mengucapkan rasa terima kasih terhadap Nabila" .
Semenjak itu mereka berdua selalu bersama. Sampai suatu ketika romeo bertanya kepada nabila ..
Romeo : bil, apa selama ini kamu gak pernah ngerasa kesepian karena tidak memiliki teman ?
Nabila : aku sangat kesepian dan haus akan kasih sayang dari teman ataupun sahabat. Sebelumnya aku belum pernah memiliki teman sepertimu. Jadi makasih ya karena kamu udah mau jadi temanku ?
Romeo : iya, sama-sama bil. Tapi aku salut sama kamu, karena jarang banget ada anak kaya kamu. Kebanyakan anak-anak yang punya masalah sama hidupnya itu kan terjerumus kedalam pergaulan bebas ? sedangkan kamu gak kaya gitu .
Nabila : kalo itu sih tergantung orangnya rom, aku masih sayang sama mama papaku, aku gak mau bikin mereka malu terhadap perbuatanku yang tidak bermoral. Lagian aku masih punya cita-cita kok. Aku gak mau perjalanan hidupku berhenti sampai disini hanya karena pergaulan bebas itu.
"Romeo tersenyum dan berkata"
Romeo : aku setuju dengan pendapat kamu bil !
-bersambung-